Senin, 01 Desember 2014

Menemukan Masa lalu

Dari masa lalu, kita bisa melihat diri kita sendiri disaat sekarang. Setiap orang pasti mempunyai masa lalu, ada yang buruk dan ada yang baik.  Ketika masa lalu itu sudah berlalu, maka akan hilang tak berbekas.  

Masa lalu seseorang pasti bukan perasaan senang atau sengsara yang sederhana, tapi pasti adalah percampuran dari berbagai perasaan, emosi dan keadaan.

Ada yang bisa membuat diri kita ingin menghidupkan kembali impian lama, ada juga yang bisa membuat kita menghindar dan menjauhi, ada penelitian psikologi yang menunjukkan, manusia yang sering menyimpan dan meninggalkan ingatan-ingatan yang indah, akan lebih panjang umur dan hidup dengan mental yang lebih sehat dari pada orang yang sering menyisakan memori buruk dalam hatinya.

Maka dari itu kita bukan hanya mengelola dan menciptakan masa sekarang yang indah, agar supaya bisa mendapatkan masa lalu diri sendiri yang indah, juga harus belajar menghapuskan semua ketidak-senangan, kemurkaan dan dendam, agar diri kita dimasa sekarang ini tidak terlibat dan terbelenggu oleh masa lalu.

Tetapi, ada sebagian orang beranggapan bahwa masa lalu mereka masih belum berlalu, maka dari itu mereka mencoba untuk mencari kembali masa lalu mereka disaat sekarang.

Ada sebagian orang yang tidak menemukan, ada sebagian orang beruntung, mereka bisa menemukan kembali masa lalu mereka.

Ada seorang ibu, ia tidak mampu memelihara anaknya sendiri. Ibu itu lalu mengantar anaknya ke panti asuhan, namun setiap hari libur, dia akan pergi ke panti asuhan itu menjadi relawan membantu menjaga anak-anak yatim piatu, tentunya tujuan yang paling utama adalah menengok anak kandungnya sendiri, untuk memberikan perhatian yang lebih pada anak kandungnya.

Masih beruntung, anak itu tumbuh dewasa dengan lancar, lulus dari perguruan tinggi dan mendapatkan pekerjaan yang lumayan enak, bisa hidup mandiri.

Suatu hari anak tersebut pergi ke panti asuhan untuk berkunjung, dia lalu bertanya kepada ibu tua yang berada dipanti asuhan, menanyakan apakah dia masih mempunyai keluarga.

Ibu tua itu memberitahu pada dia, seharusnya disini ada satu alamat, mungkin bisa mencoba cari kesana.

Dia mencari alamat itu dan menemukannya. Namun saat itu ibu kandungnya itu telah meninggal dunia, orang yang menghuni rumah itu memberitahu kepadanya bahwa ibu kandungnya telah meninggalkan satu kotak kecil, mungkin bisa membantu dia mendapatkan data yang lebih banyak.

Dia membuka kotak kecil itu, didalam kotak terdapat banyak sekali gulungan-gulungan karcis bis yang diikat dengan karet.

Dia melepaskan salah satu gulungan lembaran sisa tanda terima karcis pemberhentian kereta api dan bis yang banyak sekali.

Dia lalu melihat ada setumpuk foto didalam kotak, gambar-gambar dalam foto semuanya adalah foto bibi yang setiap minggu datang ke panti asuhan untuk menjenguknya, serta gambar keseharian dia ketika di panti asuhan, dibelakang setiap lembar foto tertulis namanya dan sebuah kalimat “Anakku sayang, ibu sangat mencintaimu”.

Orang itu memberitahu kepadanya, bahwa semua orang disekitar sini tahu ibu itu setiap minggu pergi menengok anaknya. Mereka pernah menanyakan kepada ibu itu mengapa anaknya tidak dijemput untuk tinggal bersamanya. Dia berkata tidak sanggup menghidupi anak itu, lagi pula dia takut lingkungan disana bisa merusak pertumbuhan anaknya, jadi hanya di panti asuhan dia baru bisa sedikit banyak memberikan perhatian kepada anaknya.

Saat itu dia baru menyadari, ternyata bibi yang setiap minggu datang ke panti asuhan untuk menemaninya itu adalah ibu kandungnya, ternyata ibu kandungnya selalu berada disampingnya dan tak pernah meninggalkan dia.

Dia memeluk kotak kecil yang berisikan foto-foto dan tanda terima karcis kereta itu dan menangis tersedu. Kemudian dia berterima kasih kepada Tuhan, yang membiarkan dia walau hidup di panti asuhan tetapi bukan yatim piatu karena ibunya selalu menemani dia.

Dia telah menemukan masa lalu, menemukan cinta kasih dari ibunya. Masa lalunya bukan saja tidak hilang, sebaliknya membuat hatinya terpadati oleh kasih sayang.
Sudah tentu sebagian besar orang tidak mempunyai pengalaman hidup yang begitu sulit dan menyedihkan, kepada orang yang mempunyai pengalaman hidup seperti ini juga sangat jarang mendapatkan keberuntungan seperti ini untuk menemukan kembali masa lalunya. Anak muda tersebut sangat beruntung sekali, karena akhirnya dia mengetahui bahwa ibunya selalu mendampingi dirinya, cinta kasih dari ibunya selama ini tidak pernah berhenti.

Dalam kenyataannya, masa lalu dari kebanyakan orang tidak dramatis seperti ini, kecuali di masa kecil, masa lalu kita sebagian besar terjadi bukan karena perbuatan dari orang lain, setelah kita tumbuh dewasa, masa lalu kita adalah kumpulan hidup dari segala sikap dan perilaku kita sendiri, oleh karena itu ketika kita berdiri disaat sekarang melihat masa lalu diri sendiri, kita tidak membutuhkan pencarian yang terlalu banyak, karena aku sekarang ini merupakan penampakan dari aku dimasa lalu.

Menghadapi masa lalu, kita bertanya kepada diri sendiri, apakah kita mengharapkan dia menghilang dengan cepat ataukah kita mengharapkan dia bisa datang sekali lagi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar