Senin, 01 Desember 2014

Ini pandanganku tentang Waktu

Waktu Itu Pembohong
Sejenak aku duduk termenung menatap keramaian di kelas ini, melihat wajah-wajah polos, lugu, norak, kacau dan macam-macam, teringat akan tahun lalu, tahun 2011, suasana yang terlewatkan, suasana mengadu, mengharap pada sebuah waktu, waktu yang tak kunjung usai berjalan searah keperaduan yang tak terlihat.
Dua ribu sebelas hanya dilewatkan dalam hitungan menit ketika suara lonceng berbunyi dan suara petasan dimana-mana, indahnya taburan bunga api yang menghiasi langit, seakan menandakan semua yang kita lewati di Dua ribu sebelas semua Bersinar, berhasil dan memuaskan, puncak kebahagiaan yang meledak-ledak, namun ketika kita menyadari entah apa, dan apa yang kita perlu rayakan disini, kenapa kita harus melewatkan malam itu dengan pesta pora, pesta kembang api dan sebagainya????
Apakah setiap pribadi bias menjelaskan makana dari tahun baru itu???
Tahun baru?? Knapa disaat seperti ini selalu ada terdengar kata maaf !!! saling memaafkan kenapa hal ini tidak kita lakukan saat kita merasa bersalah, minta maaf kepada orang tua, teman, dan sahabat, kenapa kita menunggu ini saat-saat moment besar, seperti tahun baru???
Ketika kita menatap, membuka tulisan lama ketika tahun baru Dua Ribu sebelas, apakah kita masing-masing

masih ingat harapan dan keinginan kita saat itu??? Apakah semua itu sudah tercapai?? Atau Bagaimana?? Apakah kita harus menulis kembali kenangan, harapan itu di tahun yang baru ini??
Memang terkadang setiap insane menulis sebuah harapan , keinginan hanya sebatas keinginan saja, Namun jauh dari Tindakan.
Disaat ketika manusia merasa gagal disaat dimana dia berdiri dan dalam situasi apapun, kita seakan ingin memutar waktu, mengulang kembali masa lalu, merubah hidup alur dan perjalanannya, Namun, kenapa itu terpikirkan , ketika kita berada disaat dimana kita berada sekarang?, dan ketika kita dibiarkan oleh waktu untuk kembali kemasa lalu apa yang akan kita perbuat?? “ tentunya menjadi yang lebih baik”
Percaya atau tidak itu adalah jawaban mutlak yang pasti anda lontarkan ketika kita dihadapkan pada pertanyaan tersebut.
Waktu memang memberikan harapoan yang palsu terhadap setiap kehidupan di bumi ini, tidak seorangpun yang bias menikmati kehidupan yang indah, karna hidup hanya sekali, ketika kita menjadi orang yang baik dalam diri kita dalam lingkungan kita, sekitar kita, kita tidak akan pernah menikmati bagaimana nikmatnya kehidupan diluar sana, bagaimana nikmatnya kebohongan , keburukan kenakalan remaja, dan sebagainya, coba kita masing-masing bandingkan kehidupan kita berbanding terbalik dari sebuah sisi kehidupan yang setiap manusia jalani dibumi ini..
hidup ini tidak selalu dengan apa yang kita harus jalani ketika kita merasa orang yang paling baik ayolah jangan selamanya kita seperti itu, ketika kita merasa kita paling nakal ayolah kita tak selamanya seperti itu, hidup itu bergolombang, perjalanan selalu berjalan mengalir, kita tidak tahu kita bagaimana nantinya, kita hanya tahu ketika kita melakukan apa yang hendak kita kerjakan, kita perbuat dan laksanakan, ketika kita merasa diri kita sudah benar dan paling baik apa salahnya kita mencoba sesuat yang bertentangan dengan apa kita sekarang mari kita coba sesuatu yang berbeda dengan tidak menggambarkan sesuatu itu kepada diri kita, jangan kita jadikan sesuatu hal itu menjadi gambaran dalam diri kita.
mari kita jadikan itu hanya sesuatu yang musti kita jalani, tidakkah kita sebagai manusia harus menikmati berbagai hal dibumi ini, kita hanya hidup satu kali, kita hanya di beri waktu, jangan percaya dengan waktu sebab anda tidak akan mengerti waktu itu, waktu itu bisu waktu itu tidak memberikan jawaban atau solusi dari setiap problema yang kita hadapi, waktu itu hanya mempersempit apa yang kita alami,..
ketika kita menjadi manusia yang merasa paling sakit hati saat ini, ayolah kita coba untuk menjadikannya sebagai semangat kita, ketika anda sakit hati atau di tolak sama pasangan kita, jangan tertunduk malu, jadilah semangat, bukankah masih banyak yang mencintai kita, semangat kita adalah diri kita sendiri jangan dengar apa kata orang lain dengarlah kata hatimu orang lain, pihak ketiga hanya sebagai sutradara dalam setiap hal apa yang kamu lakukan dan kamu jalani, tak ada satupun pihak ketiga yang dapat menyelesaikan masalah kita, kita berjuang untuk diri kita dan untuk kita, ketika kamu ingin mendapatkan arahan ayo jadikan hatimu sebagai penunjuknya jangan dengar orang lain ,orang lain hanya penyokong disaat ketika anda mulai jatuh, jangan pernah malu, semangat dan tegar….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar